Sering berpikir kapan bisa punya komunitas yang menyenangkan. Dimana setiap ide dan gagasan baru diperbincangkan dengan asyik dan menarik. Saling mengisi dan saling menguatkan. Tidak malah mencemooh dan mendiskreditkan. Sebab bingung juga bila berteman tapi tidak nyaman. Berkumpul tapi tidak akur. Atau berdiskusi tapi saling menyakiti.
Ibarat ikan kita perlu kolam yang bersih. Yang mampu memberi oksigen bagi hati dan insang. Yang memberi ruang untuk berekspresi dan menumpahkan isi hati. Bukan untuk dihakimi atau disumpahi. Tapi dimengerti dan dimotivasi.
Alangkah senang bila punya teman dan kawan yang bisa menjadi pendorong semangat bila lelah raga sudah semakin penat. Alangkah bahagia bila punya komunitas yang bisa berekspresi sesuai dengan keinginan diri.
Setiap kita adalah makhluk sosial. Membutuhkan teman dan kawan untuk eksis di rimba belantara dunia ini. Sehingga bila kita sudah ada kawan yang baik, jangan pernah ditinggalkan dan dilupakan. Bila baru saja menemukan kawan yang baik jangan menunda untuk bisa lebih dekat dan lebih nyaman. Tetapi bila ternyata kawan dan teman itu justru menjegal dan menyusahkan, nampaknya akan ada banyak pilihan untuk diambil. Salah satunya dengan memberi nasihat, masukan dan saran. Tapi kalau itu pun gagal dilakukan, perpisahan mungkin jalan terbaik agar tidak saling menyakiti perasaan.
Seorang penulis mesir mengatakan “Jika engkau ingin tahu betapa mulianya dirimu dalam hatiku, maka periksalah hatimu. Semulia apa aku di dalam hatimu semulia itu pula engkau di hatiku.”
^_^
Would you be my good friends?
Ibarat ikan kita perlu kolam yang bersih. Yang mampu memberi oksigen bagi hati dan insang. Yang memberi ruang untuk berekspresi dan menumpahkan isi hati. Bukan untuk dihakimi atau disumpahi. Tapi dimengerti dan dimotivasi.
Alangkah senang bila punya teman dan kawan yang bisa menjadi pendorong semangat bila lelah raga sudah semakin penat. Alangkah bahagia bila punya komunitas yang bisa berekspresi sesuai dengan keinginan diri.
Setiap kita adalah makhluk sosial. Membutuhkan teman dan kawan untuk eksis di rimba belantara dunia ini. Sehingga bila kita sudah ada kawan yang baik, jangan pernah ditinggalkan dan dilupakan. Bila baru saja menemukan kawan yang baik jangan menunda untuk bisa lebih dekat dan lebih nyaman. Tetapi bila ternyata kawan dan teman itu justru menjegal dan menyusahkan, nampaknya akan ada banyak pilihan untuk diambil. Salah satunya dengan memberi nasihat, masukan dan saran. Tapi kalau itu pun gagal dilakukan, perpisahan mungkin jalan terbaik agar tidak saling menyakiti perasaan.
Seorang penulis mesir mengatakan “Jika engkau ingin tahu betapa mulianya dirimu dalam hatiku, maka periksalah hatimu. Semulia apa aku di dalam hatimu semulia itu pula engkau di hatiku.”
^_^
Would you be my good friends?